mempertahankan suatu hubungan memang sulit. kadang harus memakai emosi untuk membuatnya mengerti. kadang butuh kesabaran ekstra untuk membuatnya sadar. tapi apa semua itu membuatnya dia sadar akan kehadiranku di dalam hidupnya?
segenggam harapan aku dapatkan darinya untuk membuat lebaran baru dari sebuah buku yang telah usang. apa jadinya jika lembaran itu berujung ke akhir yang sama? akhir dimana air mata dan emosi bercampur aduk. memulai kembali untuk mencapai akhir yang sama.
harapan kosong terjadi. dimana seorang manusia benar-benar tidak mampu berpikir jernih dan hanya memikirkan hal yang bodoh. ingin rasanya ku cengkram angin yang ada di mataku. membuang semua kenangan yang sudah tertulis di buku yang telah usang. berat hati membakar dan menguburnya hingga dasar pikiranku.
apa ini yang dinamakan sakit hati? jantung berdebar kencang, badan terasa tidak bernyawa, tangan dan kaki pun terasa mati. sampai kapan aku harus begini? tidak. aku bukan manusia bodoh yang selalu berpikir untuk mengakhiri hidupnya hanya ingin pikirannya tenang selamanya.
butuh waktu untuk membiasakan diri tanpanya, tanpa kasihnya, tanpa suaranya, tertawanya, air matanya. sampai sekarang aku hanya menjawab setiap pertanyaan yang ada di pikiranku dengan 1 kata. ENTAHLAH